Masa VOCPenggunaan bahasa Belanda terjadi agak lambat di
daerah jajahan mereka. Semasa VOC, bahasa Belanda hampir tidak ada
artinya. Selain itu banyak daerah memang belum dikenal atau dijelajahi
mereka. Mereka yang bisa berbahasa Belanda memiliki hak-hak lebih
banyak, antara lain:
1. Budak yang bisa berbahasa Belanda boleh memakai topi.
2. Wanita pribumi yang bisa berbahasa Belanda boleh menikah dengan orang Eropa.
Hindia BelandaDi
Maluku dan di Batavia didirikan sekolah-sekolah Belanda. Tetapi tidak
semua orang boleh bersekolah di sana: jumlah sekolah tidak banyak dan
hanya kaum elit yang diperbolehkan masuk. Di sekolah mereka menuturkan
bahasa Belanda namun di rumah biasanya sejenis bahasa Melayu atau bahasa
Jawa.
Abad ke-20Bahasa Melayu menjadi semakin
penting, dan merupakan lingua franca di beberapa jajahan tetangga
seperti Malaka, Singapura dan Brunei. Sejak abad ke-20 bahasa Belanda
semakin menyebar di Indonesia dan banyak digunakan untuk percakapan
sehari-hari. Pada 1942, ketika menduduki Hindia Belanda, Jepang melarang
penduduk Indonesia menggunakan bahasa Belanda dan hanya memperbolehkan
bahasa Asia, seperti bahasa Indonesia dan bahasa Jepang.
Setelah kemerdekaanSetelah
kemerdekaan Indonesia, masih banyak yang menuturkan bahasa Belanda di
Indonesia. Jika seseorang bisa berbahasa Belanda, maka di beberapa
tempat, ini artinya ia mengecap pendidikan yang baik.

Setelah
Aksi Polisionil Belanda, orang Indonesia menentang Belanda dengan
sengit. Namun masih banyak yang dengan hormat memandang bahasa Belanda.
Juga Presiden Soekarno, sang presiden pertama dan proklamator Republik
Indonesia tetap menggunakan bahasa Belanda dan membaca buku-buku
Belanda.Bahasa Belanda masih tetap hidup di Nusantara. Setelah tahun
1949, mereka masih tetap berada di Irian. Namun Soekarno menganggap
daerah ini juga merupakan bagian integral Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan bernegosiasi dengan bangsa Belanda. Di sekolah-sekolah di
Papua, banyak warga lokal yang mempelajari bahasa Belanda.
Pengaruh bahasa Belanda terhadap bahasa Indonesia
Bahasa
Belanda juga banyak memengaruhi bahasa Indonesia dan bahasa Jawa serta
bahasa-bahasa Nusantara lainnya. Kata-kata pinjaman dalam bahasa
Indonesia antara lain adalah:
Knalpot, bekleding, vermaak,
achteruit, absurd, afdruk, belasting, bestek, bom, bretel, debat, degen,
drama, elan, fabel, flop, fotomodel, fraude, garasi, giro, gratis,
handel, harem, hutspot, inklaring, jas, kabinet, kanker, kansel, krat,
lading, loket, marmer, masker, matras, mondeling, nota, oma,
onderneming, opa, pan, pater, punt, rekening, rimpel, salaris, seks,
sigaret, skelet, spoor, tank, testikel, tol, urine, vla, wastafel,
wortel.
Namun beberapa kata-kata memang tidak digunakan lagi.
Kata hutspot tidak banyak lagi dipergunakan, dan kata sigaret sudah
diganti dengan kata rokok. Ironisnya kata terakhir ini juga berasal dari
bahasa Belanda roken.
Selain itu ada pula beberapa kata yang dieja lain namun pelafazannya masih sama atau mirip dalam bahasa Belanda:
adopsi,
apel, asprak, bagasi, bandit, baterai, bioskop, debil, demisioner,
duane, ekonomi, energi, ereksi, finansiil, frustrasi, garansi, generasi,
granat, higiene, ideologi, imbesil, impoten, inflasi, jenewer, kampiun,
kantor, kardiolog, kartu, kastrasi, kelom, kondom, korting, kristen,
kuitansi, langsam, losion, makelar, marsepen, menstruasi, monarki, opas,
operasi, overproduksi, panekuk, parlemen, pesimis, polisi, resesi,
revolusi, segregasi, sigar, sirop, setrup, skorsing, selop, spanduk,
tabu, taksi, tanpasta, toleran, vegetarir, verkoper, verplehster,
wanprestasi.
Setelah kemerdekaan Indonesia, beberapa kata ini
berubah. Misalkan kata universitet dan kwalitetdiganti dengan
universitas dan kualitas, sehingga ciri khas Belandanya, menjadi
berkurang. Beberapa kata-kata kelihatan memang diambil dari bahasa
Belanda. Beberapa contoh dengan ejaannya dalam bahasa Belanda:
abésé
(alfabet), air ledeng (leidingwater), arbai (aardbei), ateret
(achteruit), besenegeng (bezuiniging), buku (boek), dasi (stropdas),
dopercis (doperwten), dus (douche), efisen (efficiënt), amplop
(enveloppe), fakultas kedokteran (medische faculteit), gaji (gage),
gemente (gemeente), hasyis (hasjies), hopagen (hoofdagent), insinyur
(ingenieur), interpiu (interview), kakus (kakhuis), keker (verrekijker),
keroket (kroket), klep knalpot (uitlaatklep), komunis (communist),
kopor (koffer), koterek (kurketrekker), lengseng (lezing), masase
(massage), netral (neutraal), om (oom), ongkos (onkosten), otobus
(autobus), pakansi (vakantie), pasasi (passage), pipa (pijp), puisi
(poëzie), rebewes (rijbewijs), sakelek (zakelijk), stasiun (station),
teh (thee), wese (wc), zeni (genie).
Penggolongan Bahasa Indonesia
Bahasa
Indonesia termasuk anggota dari Bahasa Melayu-Polinesia Barat sub
kelompok dari bahasaMelayu-Polinesia yang pada gilirannya merupakan
cabang dari bahasa Austronesia. Menurut situsEthnologue, bahasa
Indonesia didasarkan pada bahasa Melayu dialek Riau yang dituturkan di
timur laut Sumatra.
Quote:Persebaran geografis
Bahasa
Indonesia dituturkan di seluruh Indonesia, walaupun lebih banyak
digunakan di area perkotaan (seperti di Jabodetabek dengan dialek Betawi
serta logat Betawi).
Penggunaan bahasa di daerah biasanya lebih
resmi, dan seringkali terselip dialek dan logat di daerah bahasa
Indonesia itu dituturkan. Untuk berkomunikasi dengan sesama orang
sedaerah kadang bahasa daerahlah yang digunakan sebagai pengganti untuk
bahasa Indonesia.
Kedudukan resmiBahasa Indonesia memiliki kedudukan yang sangat penting seperti yang tercantum dalam:
1. Ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 dengan bunyi, ”Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia."
2.
Undang-Undang Dasar RI 1945 Bab XV (Bendera, Bahasa, dan Lambang
Negara, serta Lagu Kebangsaan) Pasal 36 menyatakan bahwa ”Bahasa Negara
ialah Bahasa Indonesia.”

Dari Kedua hal tersebut, maka kedudukan bahasa Indonesia sebagai:
Bahasa
kebangsaan, kedudukannya berada di atas bahasa-bahasa daerah. Bahasa
negara (bahasa resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia).